Jangan Tertipu! Kenali 7 Modus Penipuan di WhatsApp
- Rita Puspita Sari
- •
- 17 jam yang lalu

Ilustrasi Penipuan WhatsApp
WhatsApp kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Aplikasi ini digunakan untuk bertukar pesan, berbagi dokumen, hingga komunikasi bisnis. Sayangnya, popularitas WhatsApp juga menjadikannya sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan siber. Berbagai modus penipuan makin sering muncul lewat pesan pribadi atau grup, dengan penyamaran yang sangat meyakinkan.
Jika Anda pernah menerima pesan undangan pernikahan dari nomor asing, dimasukkan ke grup “Shopee”, atau tiba-tiba mendapat kabar menang undian besar, besar kemungkinan itu adalah penipuan.
Artikel ini akan membahas 7 modus penipuan yang umum terjadi di WhatsApp serta memberikan tips dan trik penting untuk menghindarinya. Waspada adalah kunci utama.
-
Grup WhatsApp Palsu Mengatasnamakan Shopee
Modus:
Penipu membuat grup WhatsApp palsu dengan nama yang menyerupai “Shopee Official”, lalu mengundang anggota secara acak. Di dalam grup, mereka mengklaim sebagai admin Shopee yang menawarkan “pekerjaan ringan” dengan komisi besar. Tugasnya biasanya hanya sekadar menyukai produk atau memberi ulasan, namun korban kemudian diminta mengisi formulir data pribadi dan mengirim bukti screenshot tugas.Tips Menghindari:
- Jangan pernah mengisi data pribadi di grup WhatsApp, apalagi dari sumber tak resmi.
- Periksa kembali nama grup dan nomor admin. Biasanya tidak profesional dan tidak menggunakan nomor resmi perusahaan.
- Laporkan dan keluar dari grup segera jika ada unsur mencurigakan.
-
Link Undangan Pernikahan Palsu (APK Berbahaya)
Modus:
Korban menerima pesan undangan pernikahan digital berisi tautan. Sekilas terlihat seperti undangan sah, tapi ketika link diklik, pengguna diarahkan untuk mengunduh file APK yang sebenarnya adalah aplikasi berbahaya. Aplikasi ini diam-diam mencuri data SMS, kode OTP bank, dan akses ke berbagai aplikasi.Tips Menghindari:
- Jangan unduh file APK dari luar Play Store, apalagi dari pesan pribadi.
- Jika benar-benar ada undangan digital, biasanya akan disertai informasi yang jelas, bukan hanya link tanpa konteks.
- Gunakan antivirus yang bisa mendeteksi file mencurigakan sebelum Anda instal.
-
Tagihan BPJS Kesehatan Palsu
Modus:
Anda menerima pesan WhatsApp seolah dari pihak BPJS yang menyatakan ada tunggakan tagihan. Dalam pesan disertakan link pembayaran, namun jika diklik, link mengunduh file APK seperti pada modus undangan pernikahan. File ini mengakses informasi penting di ponsel Anda.Tips Menghindari:
- BPJS tidak mengirimkan tagihan lewat WhatsApp. Selalu cek tagihan hanya melalui aplikasi resmi JKN Mobile.
- Jangan klik link dari pengirim tidak dikenal.
- Perhatikan tata bahasa dan desain pesan. Penipu sering menggunakan kalimat yang tidak profesional.
-
Penipuan Kode Verifikasi WhatsApp (OTP)
Modus:
Pelaku berpura-pura menjadi teman, keluarga, atau bahkan staf WhatsApp. Mereka meminta kode OTP (One Time Password) enam digit yang dikirim ke ponsel Anda, dengan alasan macam-macam: untuk verifikasi nomor, login ulang, atau keperluan teknis.
Jika Anda memberikan kode tersebut, akun WhatsApp Anda akan diambil alih.Tips Menghindari:
- Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun, termasuk orang terdekat.
- WhatsApp tidak pernah meminta OTP melalui pesan.
- Aktifkan verifikasi dua langkah agar akun tidak mudah diretas.
-
Donasi atau Amal Palsu
Modus:
Penipu mengirim pesan dengan narasi menyentuh, seperti bantuan untuk korban bencana atau anak yatim. Mereka mencantumkan nomor rekening pribadi dan memohon bantuan dana. Tanpa verifikasi, korban bisa langsung mentransfer uang.Tips Menghindari:
- Lakukan donasi hanya melalui lembaga terpercaya seperti PMI, ACT, atau Dompet Dhuafa.
- Cek kebenaran permintaan melalui situs resmi atau media sosial organisasi tersebut.
- Jangan terburu-buru berdonasi hanya karena tergugah secara emosional.
-
Hadiah atau Undian Palsu
Modus:
Anda mendapat pesan bahwa memenangkan undian besar dari perusahaan ternama, seperti Telkomsel, Gojek, atau Bank BRI. Untuk mengklaim hadiah, Anda diminta mengisi data pribadi atau bahkan membayar sejumlah biaya administrasi.Tips Menghindari:
- Jangan percaya dengan undian yang tidak pernah Anda ikuti.
- Perusahaan resmi tidak akan meminta Anda membayar untuk mengambil hadiah.
- Cek informasi undian melalui situs atau akun resmi perusahaan tersebut.
-
Penipuan Melalui Grup Tidak Dikenal
Modus:
Pelaku menambahkan Anda ke grup WA tanpa izin. Dalam grup tersebut, mereka menyamar sebagai staf dari perusahaan resmi atau perwakilan pemerintah. Grup ini biasanya ramai dengan anggota lain (kemungkinan bot atau akun palsu) untuk membuat suasana terlihat hidup dan meyakinkan.Tips Menghindari:
- Segera keluar dari grup yang mencurigakan.
- Jangan membagikan data pribadi apa pun.
- Laporkan admin grup ke WhatsApp agar akun tersebut ditindak.
Tips & Trik Penting Agar Terhindar dari Penipuan WhatsApp
-
Jangan Klik Link Sembarangan
Tautan mencurigakan sering kali menyamar sebagai situs resmi. Hindari mengeklik tautan yang tidak Anda kenali, apalagi jika dikirim oleh orang asing atau berasal dari grup tak dikenal. -
Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
Langkah sederhana ini bisa menyelamatkan akun Anda dari peretasan. Masuk ke Pengaturan > Akun > Verifikasi Dua Langkah, lalu buat PIN 6 digit. -
Jangan Pernah Bagikan Kode OTP
Kode OTP hanya untuk Anda. Bahkan pihak resmi pun tidak berhak memintanya. Bila seseorang memaksa Anda mengirim kode, bisa dipastikan itu penipuan. -
Gunakan Fitur Blokir dan Laporkan
Jika mendapat pesan mencurigakan, langsung gunakan fitur “Blokir” dan “Laporkan” di WhatsApp. Ini membantu sistem WhatsApp untuk mendeteksi dan menindak akun mencurigakan. -
Periksa Fakta Sebelum Bertindak
Biasakan mengecek kebenaran informasi sebelum mengambil keputusan. Gunakan Google, situs resmi, atau akun media sosial terpercaya untuk validasi. -
Hati-Hati dengan Grup Asing
Jika tiba-tiba dimasukkan ke dalam grup yang mencurigakan, jangan panik. Cek nama dan isi grup, dan jangan terlibat dalam percakapan. Segera keluar dan laporkan grup tersebut.
Tetap Aman di Era Digital
Di era digital seperti sekarang, kecanggihan teknologi harus dibarengi dengan kecerdasan dalam bersikap. Jangan menjadi korban penipuan hanya karena tergoda hadiah, terburu-buru percaya, atau lengah pada pesan yang masuk. Ingat, waspada adalah pertahanan terbaik.
Bersikaplah kritis terhadap semua pesan yang masuk, periksa kebenarannya, dan lindungi data pribadi Anda dengan serius. Dengan memahami modus-modus penipuan yang umum, serta menerapkan tips dan trik di atas, Anda bisa menggunakan WhatsApp dengan lebih aman dan tenang.
Bagikan artikel ini ke orang terdekat Anda agar mereka juga lebih waspada dan tidak menjadi korban penipuan digital berikutnya. Teknologi bisa menjadi sahabat yang aman, asalkan kita bijak menggunakannya.