Hati-Hati, Penipu Gunakan AI dan Mengaku dari Gmail
- Rita Puspita Sari
- •
- 16 jam yang lalu

Voice Phising
Di era teknologi yang serba canggih, kejahatan siber pun semakin licik dan sulit dikenali. Salah satu modus terbaru yang perlu diwaspadai adalah penipuan melalui telepon misterius yang mengaku dari Gmail. Pelaku kejahatan kini bahkan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk membuat aksi mereka semakin meyakinkan dan menipu korban secara halus.
Kisah nyata dari Sam Mitrovic, seorang konsultan solusi Microsoft, menjadi contoh nyata bagaimana canggihnya modus ini. Ia hampir menjadi korban penipuan setelah menerima panggilan yang diklaim berasal dari Google Sydney, dan pelaku mengaku sebagai dukungan teknis dari Google Support. Yang lebih mengejutkan, suara yang didengarnya berasal dari AI, bukan manusia sungguhan.
Agar Anda tidak menjadi korban berikutnya, berikut kami sajikan tips dan trik untuk menghindari modus penipuan baru ini.
-
Jangan Panik Saat Menerima Pemberitahuan Pemulihan Akun
Penipuan sering kali diawali dengan notifikasi palsu, seperti upaya pemulihan akun yang tidak Anda lakukan. Respons pertama yang harus Anda lakukan adalah tetap tenang.Jika Anda panik, maka Anda lebih mudah untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh penipu. Tetap tenang akan membantu Anda berpikir rasional dan mengecek ulang apakah ada aktivitas mencurigakan dari akun Anda.
Tips: Jangan klik tautan atau tombol apa pun dalam email pemberitahuan tanpa mengeceknya terlebih dahulu.
-
Waspadai Telepon Tak Dikenal yang Mengatasnamakan Perusahaan Teknologi
Penipu dalam kasus Sam Mitrovic menggunakan taktik telepon yang mengaku dari Google Support. Mereka menyatakan bahwa akun korban telah diretas dan data telah dicuri.Padahal, perusahaan besar seperti Google atau Gmail tidak pernah melakukan panggilan telepon langsung ke pengguna untuk hal-hal seperti ini. Jika Anda mendapat telepon semacam ini, jangan langsung percaya.
Tips: Jika ragu, akhiri panggilan dan hubungi langsung layanan pelanggan resmi dari perusahaan yang bersangkutan melalui situs resminya.
-
AI Kini Bisa Meniru Suara Manusia — Jangan Terkecoh!
Yang membuat modus ini semakin berbahaya adalah penggunaan AI untuk meniru suara manusia secara natural. Suara dari AI bisa sangat meyakinkan, profesional, dan tanpa celah. Itulah yang membuat banyak orang terkecoh dan mempercayainya.Sam Mitrovic sendiri mengakui bahwa suara AI tersebut terdengar sangat meyakinkan, hingga banyak orang bisa terjebak karenanya.
Tips: Waspadai pembicaraan yang terdengar terlalu “sempurna” atau tidak memberi kesempatan untuk menyela.
-
Jangan Langsung Percaya Jika Ditekan atau Diburu Waktu
Modus kejahatan siber sering kali mengandalkan rasa urgensi untuk mendorong calon korban bertindak cepat, tanpa berpikir. Penipu akan mengatakan, “Akun Anda akan diblokir dalam 1 jam,” atau “Data Anda sudah diambil dan akan dijual.”
Tujuannya hanya satu: membuat Anda panik dan mengikuti instruksi mereka tanpa berpikir dua kali.Tips: Jika Anda merasa ditekan atau dikejar waktu, ambil napas sejenak. Jangan langsung bereaksi. Lakukan verifikasi terlebih dahulu.
-
Periksa Keaslian Email dan Informasi yang Diterima
Jika Anda menerima email atau notifikasi yang mencurigakan, luangkan waktu untuk mengecek keasliannya. Beberapa tanda umum email palsu:- Alamat email pengirim tidak resmi (misal: [email protected])
- Ada kesalahan ketik atau tata bahasa yang janggal
- Tautan mengarah ke situs mencurigakan
- Meminta data pribadi seperti password atau nomor OTP
Tips: Arahkan kursor ke tautan tanpa mengklik, dan lihat apakah URL-nya benar-benar resmi.
-
Gunakan Antivirus dan Keamanan Tambahan
Agar perangkat Anda tetap aman, gunakan software antivirus terbaik. Antivirus bisa membantu mendeteksi dan memblokir file atau tautan berbahaya yang dikirim oleh penipu, termasuk malware yang disisipkan melalui email.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan:- Authenticator apps untuk verifikasi dua langkah
- Password manager untuk menyimpan sandi dengan aman
- Update software secara rutin untuk menutup celah keamanan
-
Laporkan dan Edukasi Orang Sekitar
Jika Anda mengalami atau menemukan modus penipuan seperti ini, laporkan kepada pihak berwenang, seperti Kominfo, Google Indonesia, atau layanan keamanan siber nasional.Lebih dari itu, edukasi orang-orang di sekitar Anda, terutama keluarga dan teman yang mungkin kurang akrab dengan dunia digital. Penipu bisa menyasar siapa saja.
Tips: Bagikan artikel ini kepada keluarga dan rekan agar mereka pun waspada.
Modus penipuan melalui telepon misterius mengaku dari Gmail adalah bukti bahwa kejahatan siber terus berinovasi. Penggunaan AI untuk membuat panggilan palsu menambah tingkat kesulitan dalam mengenali aksi penipuan.
Namun, dengan kewaspadaan, ketenangan, dan pengetahuan yang cukup, Anda bisa menghindarinya. Jangan mudah percaya pada tekanan, selalu verifikasi informasi, dan lindungi diri Anda dengan teknologi yang tepat.
Tetap waspada, jangan panik, dan jadilah pengguna digital yang cerdas dan terlindungi.