Meta Bersiap Rilis AI Mango, Pesaing Sora dan Veo Google
- Rita Puspita Sari
- •
- 13 jam yang lalu
Ilustrasi Meta AI
Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, terus memperkuat langkahnya di bidang artificial intelligence (AI). Terbaru, Meta dikabarkan tengah mengembangkan model AI baru yang berfokus pada pembuatan serta pengolahan gambar dan video. Model tersebut diberi nama sandi “Mango” dan diproyeksikan menjadi pesaing langsung Sora milik OpenAI serta Veo yang dikembangkan Google.
Informasi mengenai Mango pertama kali disampaikan oleh Chief AI Officer Meta, Alexandr Wang, dalam sesi tanya jawab internal perusahaan bersama Chief Product Officer Meta, Chris Cox. Berdasarkan keterangan sejumlah sumber yang hadir atau mendengar langsung pemaparan tersebut, Mango ditargetkan meluncur pada paruh pertama tahun 2026.
Meski begitu, Meta belum mengungkapkan secara rinci kemampuan utama maupun keunggulan Mango dibandingkan model AI pembuat gambar dan video lain yang sudah beredar di pasar. Namun, langkah ini menunjukkan keseriusan Meta untuk bersaing di segmen AI generatif visual yang saat ini tengah berkembang pesat dan menjadi sorotan industri teknologi global.
Tak hanya Mango, Wang juga sempat mengungkap rencana Meta dalam mengembangkan model AI lain yang diberi nama “Avocado”. Berbeda dengan Mango, Avocado disebut akan lebih difokuskan untuk meningkatkan kemampuan pemrograman atau coding. Model ini dirancang untuk membantu pengembang dan perusahaan dalam menulis, memahami, serta menganalisis kode secara lebih efisien, seiring meningkatnya ketergantungan industri terhadap AI dalam proses pengembangan perangkat lunak.
Selain dua model tersebut, sesi internal Meta juga mengungkap eksplorasi perusahaan terhadap pengembangan “World Models”. Konsep ini merujuk pada sistem AI yang mampu belajar dan memahami lingkungan di sekitarnya dengan menyerap informasi visual. Dengan pendekatan tersebut, AI diharapkan bisa membangun pemahaman kontekstual yang lebih mendekati cara manusia memandang dan berinteraksi dengan dunia nyata.
Meski rencana terkait Mango, Avocado, dan World Models belum diungkap secara detail ke publik, Meta menegaskan bahwa berbagai inisiatif tersebut akan menjadi fondasi penting bagi pengembangan AI yang lebih kontekstual, adaptif, dan cerdas di masa depan.
Langkah agresif Meta di bidang AI tidak terlepas dari restrukturisasi besar-besaran yang sebelumnya telah dilakukan perusahaan. Meta kini memfokuskan strategi bisnisnya pada pengembangan layanan dan produk berbasis AI. Salah satu langkah penting adalah pembentukan divisi baru bernama Meta Superintelligence Labs, yang dipimpin langsung oleh Alexandr Wang.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, bahkan dikabarkan turun langsung dalam proses perekrutan talenta AI. Meta disebut berhasil menarik lebih dari 20 peneliti dari OpenAI serta membentuk tim baru yang beranggotakan lebih dari 50 peneliti, insinyur, dan pakar AI dari berbagai latar belakang.
Restrukturisasi ini dilakukan karena persaingan di industri AI, khususnya di segmen pembuatan gambar dan video, semakin ketat. Pada September lalu, Meta sempat meluncurkan generator video AI bernama Vibes yang dikembangkan bersama startup Midjourney. Namun, kurang dari sepekan setelah peluncuran tersebut, OpenAI merilis aplikasi generator video AI mereka, Sora, yang langsung menarik perhatian publik.
Di sisi lain, Google juga mencatat lonjakan adopsi pengguna berkat peluncuran alat pembuat gambar bernama Nano Banana pada Agustus lalu. Fitur tersebut mendorong pertumbuhan pengguna Gemini dari sekitar 450 juta pengguna bulanan pada Juli menjadi lebih dari 650 juta pengguna pada akhir Oktober.
CEO OpenAI, Sam Altman, sebelumnya menyebut bahwa model AI yang mampu membuat gambar dan video memiliki daya tarik tinggi bagi pengguna. Menurutnya, layanan semacam ini cenderung membuat pengguna “lengket” dan terus kembali menggunakan platform AI. Pernyataan tersebut sejalan dengan langkah Meta, Google, dan OpenAI yang kini berlomba-lomba mempercepat pengembangan model AI visual demi mempertahankan dan memperluas basis pengguna mereka.
Dengan hadirnya Mango di masa mendatang, persaingan AI generatif gambar dan video diperkirakan akan semakin panas, sekaligus menghadirkan inovasi baru bagi pengguna di seluruh dunia.
