Meta Resmi Akan Buat Data Center Bertenaga Nuklir
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 05 Des 2024 12.40 WIB
Meta telah mengonfirmasi rencananya untuk memanfaatkan tenaga nuklir sebagai sumber energi untuk pusat data mereka di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka telah menerima proposal dari pengembang energi nuklir untuk memulai proyek ini, dengan tujuan untuk menambah kapasitas energi nuklir sekitar satu hingga empat gigawatt pada awal tahun 2030-an. Keputusan ini mencerminkan upaya Meta untuk mencari cara baru dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang, seiring dengan ekspansi dan kebutuhan operasional pusat data mereka yang semakin besar.
Dalam permintaan proposal tersebut, Meta menyebutkan bahwa mereka mencari mitra yang memiliki pengalaman dalam pengembangan dan pengoperasian Reaktor Modular Kecil (SMR) atau reaktor nuklir yang lebih besar. Ini menunjukkan bahwa Meta sangat terbuka terhadap berbagai jenis teknologi nuklir yang bisa diintegrasikan untuk menyediakan energi yang efisien dan berkelanjutan. Salah satu hal yang menarik dari rencana ini adalah sikap agnostik geografis yang diambil oleh Meta mengenai lokasi dari fasilitas nuklir yang potensial. Artinya, perusahaan ini tidak terbatas pada satu area tertentu di AS, tetapi siap untuk mengeksplorasi berbagai lokasi yang dapat mendukung proyek tersebut.
Pada awal tahun 2024, sebenarnya Meta telah memiliki rencana serupa untuk membangun pusat data yang sepenuhnya bergantung pada tenaga nuklir. Namun, rencana ini dibatalkan setelah ditemukannya spesies lebah langka di dekat lokasi yang direncanakan untuk pembangunan fasilitas tersebut. Keputusan untuk membatalkan proyek itu menunjukkan bahwa perusahaan memperhatikan dampak lingkungan dan keberagaman hayati dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur mereka. Meskipun demikian, Meta tidak mundur dari rencana untuk menggunakan energi nuklir dan malah berfokus pada pengembangan teknologi energi bersih yang lebih modern.
Dalam pernyataan yang dirilis, Meta menegaskan bahwa mereka percaya bahwa energi nuklir memiliki potensi untuk menjadi solusi jangka panjang yang dapat mendukung kebutuhan energi yang terus meningkat. Mereka melihat inovasi energi nuklir sebagai bagian penting dari upaya untuk memastikan bahwa pusat data mereka, yang merupakan bagian integral dari infrastruktur fisik yang mendukung platform Meta, dapat beroperasi dengan efisien dan berkelanjutan. Selain itu, perusahaan juga mencatat bahwa penggunaan energi nuklir tidak hanya akan mendukung kebutuhan energi perusahaan, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi komunitas sekitarnya dengan menyediakan pasokan listrik yang stabil dan kuat.
Meta bukan satu-satunya raksasa teknologi yang tertarik untuk mengembangkan tenaga nuklir sebagai sumber energi masa depan. Google, misalnya, baru-baru ini mengumumkan sebuah kesepakatan untuk membangun beberapa reaktor nuklir di AS, dengan tujuan untuk menghasilkan tambahan 500 megawatt tenaga nuklir dari SMR. Ini menunjukkan bahwa sektor teknologi semakin melirik potensi besar yang dimiliki energi nuklir dalam mendukung ambisi mereka, terutama yang terkait dengan pengembangan dan pengoperasian sistem kecerdasan buatan (AI) yang memerlukan daya besar.
Microsoft juga tidak ketinggalan, dengan menyatakan bahwa mereka berencana untuk menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir yang sudah lama tidak beroperasi di Three Mile Island, Pennsylvania, untuk mendukung pengembangan AI mereka. Pembangkit listrik ini sebelumnya menjadi terkenal setelah terjadi kecelakaan nuklir di sana pada 1979, namun Microsoft berharap untuk memanfaatkannya kembali sebagai bagian dari upaya mereka untuk mendorong kemajuan teknologi dan energi bersih.
Secara keseluruhan, langkah Meta ini mencerminkan sebuah tren yang lebih besar di kalangan perusahaan teknologi besar yang mencari solusi energi yang berkelanjutan dan efisien untuk mendukung operasional mereka, khususnya yang terkait dengan pusat data dan kebutuhan energi besar lainnya. Tenaga nuklir, yang sering kali dianggap sebagai salah satu sumber energi yang paling kontroversial, kini semakin dilihat sebagai alternatif yang menarik karena kemajuan teknologi yang membuatnya lebih aman dan lebih bersih daripada sebelumnya.
Ke depannya, kemungkinan besar kita akan melihat lebih banyak perusahaan yang menjajaki penggunaan energi nuklir sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka untuk mendukung infrastruktur teknologi canggih yang membutuhkan daya listrik yang stabil dan besar.