Penipuan Berkedok Video Demo Palsu Muncul, Waspadai Triknya
- Rita Puspita Sari
- •
- 12 jam yang lalu

Ilustrasi Fraud
Aksi demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota dalam beberapa hari terakhir rupanya tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber. Modus baru penipuan digital muncul dengan dalih membagikan video demo, namun ternyata file tersebut hanyalah jebakan berupa aplikasi berbahaya (APK) yang bisa meretas data korban.
Kasus ini pertama kali diungkap oleh akun Instagram @cyberity.network, yang membagikan tangkapan layar berisi percakapan mencurigakan. Dalam pesan itu, pelaku menyebarkan file berformat APK berukuran sekitar 78 MB dengan keterangan cara membuka video demo. Padahal, file tersebut bukanlah video, melainkan perangkat lunak berbahaya yang berpotensi mencuri informasi pribadi hingga merusak sistem ponsel.
“Teman-teman selalu berhati-hati ya. Penipu sudah mulai beraksi dengan memanfaatkan momen. Modusnya berbagi video demo yang ternyata APK spam,” tulis akun @cyberity.network pada unggahannya, Selasa (2/9/2025).
Bukan Hanya Video Demo, Bisa Menyamar Jadi Dokumen Penting
Peringatan serupa juga datang dari akun resmi Bank Syariah Indonesia (BSI) di platform X. Pihak bank mengingatkan bahwa modus penipuan semacam ini tidak hanya menyaru sebagai video demo, tetapi juga bisa berbentuk dokumen sehari-hari, seperti undangan, tagihan pajak, hingga resi paket.
“File berbahaya dapat dikirim melalui chat, email, maupun media sosial. Jangan sekali-kali mengunduh APK dari sumber yang tidak jelas,” tulis akun resmi BSI.
Apabila file tersebut terpasang di ponsel, dampaknya bisa sangat serius. Selain mencuri data pribadi seperti username, password, hingga PIN perbankan digital, aplikasi berbahaya ini juga mampu mengganggu performa perangkat dan memberikan akses penuh kepada pelaku kejahatan untuk mengendalikan ponsel korban.
Tips Menghindari Penipuan APK Palsu
Untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak, BSI membagikan beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan masyarakat saat menerima file mencurigakan:
- Unduh Aplikasi Hanya dari Play Store atau Situs Resmi
Hindari menginstal aplikasi dari link yang beredar di pesan instan, email, atau media sosial. Play Store memiliki sistem keamanan yang lebih ketat untuk meminimalisasi risiko aplikasi berbahaya. - Jangan Sembarangan Klik File APK
Sekalipun file dikirimkan oleh orang terdekat, tetap waspada. Bisa jadi akun mereka telah diretas dan digunakan untuk menyebarkan file berbahaya. - Aktifkan Fitur Keamanan Ponsel
Manfaatkan fitur bawaan seperti Google Play Protect atau aplikasi keamanan tambahan yang terpercaya untuk mendeteksi potensi malware. - Edukasi Orang Sekitar
Bagikan informasi mengenai modus penipuan ini kepada keluarga dan teman agar lebih banyak orang yang terlindungi.
Modus Lama, Kemasan Baru
Pakar keamanan siber menilai bahwa modus penyebaran file APK berbahaya bukanlah hal baru. Namun, yang membuatnya semakin berbahaya adalah bagaimana pelaku terus beradaptasi dengan situasi terkini. Kali ini, isu demonstrasi dimanfaatkan sebagai pancingan agar masyarakat tertarik mengunduh file palsu tersebut.
“Strategi pelaku adalah memanfaatkan momen yang sedang ramai diperbincangkan. Dengan begitu, peluang orang untuk tertipu dan mengklik file lebih besar,” ujar salah satu analis keamanan digital.
Kesadaran Digital Jadi Kunci
Kasus penipuan dengan modus baru ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran digital. Dalam era serba online, pelaku kejahatan siber akan selalu mencari cara memanfaatkan momen untuk melancarkan aksinya. Masyarakat dituntut untuk selalu berhati-hati, tidak mudah percaya pada file atau tautan mencurigakan, dan senantiasa memperbarui informasi mengenai modus penipuan terbaru.
Dengan kewaspadaan dan edukasi bersama, ancaman penipuan berbasis APK palsu bisa diminimalisir. Ingat, satu klik sembarangan bisa membuka pintu bagi pencurian data pribadi.