3 Cara Efektif Hadapi Komentar Negatif di Media Sosial


Ilustrasi komentar di media sosial

Ilustrasi komentar di media sosial

Media sosial kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Platform ini memungkinkan setiap orang untuk berbagi cerita, karya, atau opini mereka kepada khalayak luas. Namun, di balik manfaat dan kemudahan tersebut, interaksi di media sosial sering kali membawa konsekuensi negatif, salah satunya adalah komentar-komentar yang kurang menyenangkan atau bahkan bernada menyerang. Fenomena ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental pengguna, terutama jika tidak dikelola dengan baik.

Komentar negatif di media sosial sering kali berasal dari pengguna anonim yang tidak memiliki tanggung jawab atas tindakannya. Situasi ini dapat menimbulkan rasa cemas, stres, bahkan gangguan kesehatan mental yang lebih serius jika dibiarkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna media sosial untuk memiliki strategi dalam menghadapi komentar negatif. Berikut adalah tiga langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan mental dalam menghadapi situasi ini.

  1. Batasi Komentar Negatif dengan Fitur yang Tersedia
    Salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari dampak komentar negatif adalah dengan memanfaatkan fitur pembatasan komentar yang disediakan oleh platform media sosial. Hampir semua platform besar seperti Instagram, TikTok, dan Facebook telah menyediakan fitur ini. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memfilter kata-kata tertentu yang dianggap kasar atau mengandung hinaan, sehingga komentar semacam itu secara otomatis tidak akan muncul di kolom komentar.

    Menurut Farhan Zubedi, seorang dokter dan kreator konten, fitur ini sangat membantu untuk menjaga kesehatan mental pengguna. “Gunakan fitur tersebut supaya pikiran kita tetap waras saat bermedia sosial,” ujar Farhan dalam sebuah acara peluncuran program kesehatan mental yang diadakan oleh TikTok dan WHO di Indonesia. Ia menyarankan pengguna untuk memilih kata-kata tertentu yang dirasa mengganggu, seperti hinaan atau istilah kasar, untuk dimasukkan ke dalam daftar filter.

    Langkah ini sangat disarankan bagi pengguna yang merasa cemas setiap kali membuka aplikasi media sosial atau ketika mengunggah konten baru. Dengan menyaring komentar negatif sebelum sempat terbaca, pengguna dapat lebih fokus pada hal-hal positif yang mereka temukan di media sosial tanpa harus terganggu oleh komentar yang merendahkan.

  2. Blokir Akun dengan Konten Ujaran Kebencian
    Komentar negatif yang terus-menerus datang dari akun tertentu dapat menjadi salah satu bentuk serangan personal yang memengaruhi kenyamanan seseorang di media sosial. Jika menemukan akun yang secara konsisten menyebarkan ujaran kebencian atau komentar yang merendahkan, tindakan terbaik adalah memblokir akun tersebut.

    Farhan menekankan pentingnya bersikap tegas dalam situasi semacam ini. “Kalau melihat ada satu akun yang terus memberikan cacian atau hinaan di konten kamu, langsung block saja, enggak ada masalah. Kadang memang harus tegas demi tetap menjaga mental kita,” jelasnya.

    Langkah ini tidak hanya membantu melindungi kesehatan mental, tetapi juga mengurangi peluang akun tersebut untuk mengganggu pengguna lainnya. Media sosial adalah ruang pribadi yang seharusnya memberikan kenyamanan, dan memblokir akun yang bersikap negatif adalah cara untuk menjaga ruang tersebut tetap aman dan positif.

  3. Diam Adalah Respon Terbaik
    Banyak orang merasa tergoda untuk membalas komentar negatif sebagai bentuk pembelaan diri. Namun, menurut Farhan, diam adalah cara terbaik untuk menghadapi komentar yang sifatnya menyerang secara personal. Ia menekankan bahwa membalas komentar semacam itu hanya akan menguras energi dan berpotensi memperburuk situasi.

    Tindakan ini bukan anti kritik. Kalau memang ada netizen yang ingin berdiskusi, tentu tidak masalah. Tapi kalau dari awal tujuannya sudah menyerang personal, maka sebaiknya tidak perlu dijawab,” saran Farhan.

    Sikap diam bukan berarti lemah, melainkan bentuk pengendalian diri. Dengan tidak memberikan perhatian pada komentar negatif, kita menunjukkan bahwa komentar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap diri kita. Ini juga dapat membantu mengurangi eskalasi konflik yang mungkin terjadi jika komentar tersebut ditanggapi.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital

Di era digital ini, kemampuan untuk menghadapi komentar negatif adalah salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki setiap pengguna media sosial. Komentar-komentar negatif, terutama yang berasal dari orang asing, tidak hanya dapat mengganggu suasana hati, tetapi juga berisiko merusak kepercayaan diri dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Dengan membatasi komentar negatif, memblokir akun yang bermasalah, dan memilih untuk diam ketika menghadapi serangan personal, kita dapat menciptakan pengalaman bermedia sosial yang lebih sehat dan positif. Selain itu, penting untuk mengingat bahwa apa yang kita hadapi di media sosial tidak selalu mencerminkan nilai diri kita yang sebenarnya.

Media sosial adalah alat untuk berkomunikasi dan berekspresi, tetapi kesehatan mental harus selalu menjadi prioritas utama. Dengan langkah-langkah yang tepat, setiap pengguna dapat menikmati manfaat media sosial tanpa harus terganggu oleh sisi negatifnya. Jadi, mulai sekarang, jangan ragu untuk memanfaatkan fitur pembatasan, memblokir akun yang mengganggu, dan mengabaikan komentar negatif demi kesehatan mental yang lebih baik.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Berlangganan

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru.

Video Terkait

Sedang Memuat...