Bank BRI Utamakan Keamanan dalam Melakukan Transaksi Digital
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 21 Apr 2021 13.45 WIB
Selain menjadi bank yang memiliki layanan dan produk keuangan digital yang terintegrasi, Bank BRI terus berupaya menjamin keamanan siber atas sistem dan platform yang dimiliki.
Bank BRI memiliki dua kemampuan utama dalam meningkatkan keamanan siber yakni melakukan pengamanan berlapis, dan aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Jadi kalau ada insiden harus ada respon cepat untuk bisa recover. Ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor baik dengan fintech, regulator, penegak hukum, telko. Harus ada kolaborasi yang makin erat antara sektor telko dan perbankan,” ujar Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo dalam acara BRI yang dikutip dari Kontan, Rabu (21/4).
BRI juga rutin melakukan identifikasi kerentanan dan penetration test yang ketat untuk memastikan tidak ada lubang di setiap inovasi produk digital. Setelah itu, pengamanan berlapis dilakukan melalui penjaminan keamanan layanan sistem untuk mendeteksi ancaman siber secara cepat dan tepat dengan pemanfaatan Artificial Intelligence dan Big Data.
Indra menjelaskan, digitalisasi yang berkembang sangat pesat tentunya membawa konsekuensi pada peningkatan risiko keamanan siber. Hal itu membuat pelaku sektor perbankan saat ini harus bisa memiliki manajemen risiko yang lebih baik, cepat, dan tepat untuk memastikan keamanan setiap produk yang dimiliki.
Upaya membangun keamanan siber yang kuat tidak bisa dilakukan oleh masing-masing bank secara terpisah. Kolaborasi antarbank dan juga mengajak para pemangku kepentingan, regulator, serta penegak hukum juga harus dilakukan. Melalui kolaborasi yang kuat dan luas, dipastikan ke depannya respon dan langkah preventif tindak kejahatan siber bisa semakin efektif dilakukan.
Indra menyebut, saat ini BRI telah menjalin kolaborasi dengan Perbanas, ASPI, BSSN, perusahaan telko dan fintech serta regulator dan penegak hukum untuk meningkatkan pengamanan siber. Kolaborasi ini membuat BRI bisa lebih sigap dalam meminimalisir potensi kerugian apabila ada tindakan yang dicurigai sebagai bentuk kejahatan siber.